copyright@moectarcasanova |
Selaku manusia
biasa kita selalu hadir dan bahkan tampil dikalangan publik. Baik itu
dikalangan masyarakat maupun sampai kekalangan para pejabat, dari pejabat desa,
kecamatan bahkan sampai dikalangan petinggi negara. Disisi lain, kita sebagai
masyarakat yang selalu berbaur dengan sesama dengan berbagai macam keperluan
dan kepentingan.
Kita
berkumpul, ngopi bareng, selfie, ngerumpi, berbicara, sharing bahkan sampai
susah senang pun sering kita berbagi. Bagaimanapun itu. sebagai insan yang
bertuhan dan beragama yang Hak, kita harus dan mestilah menyadari akan hal yang
bisa membuat kita lalai, lupa bahkan menyia - nyiakan sesuatu perkara, kita
berjalan janganlah sampai kita merasa kalau kitalah yang paling seimbang dan
begitu juga saat kita berforum jangan sampai kita menganggap akan kita yang
paling tinggi dan benar.
Kita tak bisa
pungkiri akan kesilapan - kesilapan yang kita perbuat, perhitungan yang lumayan
menyakitkan, dan bahkan sampai ketingkat menganiaya diri dan lingkungan.
Pernahkah kita membayangkan akan apa yang kita sia - siakan? dimana posisi kita
sekarang? kemana kita nantinya? dan untuk apa kita hidup di bumi yang maha luas
ini?. Kita sering mengabaikan hal - hal kecil karena mungin menurut kita hal
itu tak layak ada dalam perhitungan bahkan dalam penghargaan. Sudah butakah
mata kita? sudah tulikah telinga kita? atau apa Hati kita yang sudah keras
layaknya baja???
Dan oleh
karena itu, disini dan dalam tulisan ini, sang Penulis ingin berbagi dan bisa
jadi tulisan ini sebagai bahan renungan buat kita semua dan khususnya buat
penulis sendiri. Karena seberapapun hebatnya kita, setinggi manapun pangkat
kita dan sejauh manapun intelejensi kita, kita takkan sesuai tuk dikatakan
sukses dan bahagia dan masih tergolong kalangan yang merugi jika kita masih
menyia - nyiakan dan bahkan melupakan hal - hal berikut ini,:
·
Keakraban dengan sang Ayah selagi beliau masih bersama kita.
· Mengutamakan kepentingan Sang Ibunda sebelum Ia pergi dan takkan
kembali.
·
Menyayangi Adik - Adik kita dan semampu mungkin ajarkan mereka hal
- hal yang bermanfaat yang kita tahu sebelum mereka mengetahuinya sendiri.
· Memprioritaskan Keluarga walau apapun dan dimanapun posisi dan
kondisi kita.
·
Kemesraan bersama pasangan
·
Kebahagiaan anak - anak kita
·
Hak anak - anak kita
· dan lain sebagainya
Hidup ini
takkan berarti tanpa hal itu. Jangan pernah mengabaikan mereka yang selalu ada
buat kita, mendukung kita bahkan menghabiskan umurnya buat kita. “hiduplah
dengan damai dan berdamailah dengan hidup”. Jangan sampai kita terlena dengan
ujian – ujian yang ada sehingga kita tak menyadari bahwa posisi dan keadaan
kita yang sedang dalam ujian. Terus perbaiki niat agar ia selalu suci.
Komentar
Posting Komentar